Menikah di usia dini bukanlah suatu hal yang ganjil di tengah masyarakat kita saat ini. Memang tiada yang salah dengan status 'pernikahan dini', namun yang perlu diperhatikan adalah mengenai kesiapan menghadapi status yang awalnya belum kawin menjadi kawin (KTP). Terkadang saya sendiri, yang masih berumur 20 tahun merasa bosan mendengar nyinyir ibu-ibu yang berujar "kapan akan menikah, atau sudah punya pacar atau belum?" Wanita memang identik dengan yang namanya istilah nikah muda, berbeda dengan lak-laki yang rasanya gak gopoh dengan yang namanya menikah di usia mereka yang masih dini.
Sebelum lanjut jauh, nikah dini itu dalam kategori rentan umur berapa sih memangnya? Di mata saya, di kategorikan dini saat menemui usia 17 tahun-20 tahun *ini menurut saya loh yaaa ^v
Dalam rentan usia diatas, yang namanyawanita gadis masih seneng-senengnya main dengan teman-teman sebayanya, lagi serius-seriusnya kuliah *bagi yang jadi mahasiswa, atau lagi rajin-rajinnya mengumpulkan rupiah alias kerja. Itu gambaran gadis remaja yang akan menginjak masa dewasanya. Namun ketika masa-masa indah itu terbayang-bayang dengan yang namanya menikah....kira-kira bayangannya jadi gimana?
Well Girls, let's we think ! Menikah bukanlah urusan lulus baca akad namun lebih dalam daripada itu. Wahai para gadis remaja, siapkah kalian dengan PR rumah, suami, dan bakal jabang bayi ?
Sekali lagi, menikah muda bukanlah sebuah pencekalan akan tetapi sebuah pemikiran, bagaimana kita membawa diri dalam mempercepat kehidupan kita sebagai seorang wanita. Hingga ini membuat saya merumuskan beberapa pertanyaan:
a. Sudahkah kalian, hey para cewek-cewek geulis bisa menyapu+mengepel lantai dengan bersih?
b. Kalau masak udah dibumbuin belum? Kira-kira layak dimakan suami gak yaa? -_- hhmm..
c. Oiya, bisa jahit gak ? Gak usa jauh-jauh jahit baju, jahit kancing baju yang copot aja dulu
d. Eits, bisa gendong bayi kan? ayo belajar dulu gendong bayi tetangga atau ponakan sana, wheeehee..
Dari tulisan saya sendiri saya juga belajar bahwa marriage is truly complicated , menikah memang sebuah kehalalan dalam sebuah hubungan, namun terlebih lagi sebuah ibadah dan sunnah Rasul yang harus benar-benar dijalankan dengan baik. Mari berbenah diri menjadi seorang gadis yang pada suatu hari nanti benar-benar siap mengarungi mahligai pernikahan.
Jazaakumullah, semoga manfaat :)
Sebelum lanjut jauh, nikah dini itu dalam kategori rentan umur berapa sih memangnya? Di mata saya, di kategorikan dini saat menemui usia 17 tahun-20 tahun *ini menurut saya loh yaaa ^v
Dalam rentan usia diatas, yang namanya
Well Girls, let's we think ! Menikah bukanlah urusan lulus baca akad namun lebih dalam daripada itu. Wahai para gadis remaja, siapkah kalian dengan PR rumah, suami, dan bakal jabang bayi ?
Sekali lagi, menikah muda bukanlah sebuah pencekalan akan tetapi sebuah pemikiran, bagaimana kita membawa diri dalam mempercepat kehidupan kita sebagai seorang wanita. Hingga ini membuat saya merumuskan beberapa pertanyaan:
a. Sudahkah kalian, hey para cewek-cewek geulis bisa menyapu+mengepel lantai dengan bersih?
b. Kalau masak udah dibumbuin belum? Kira-kira layak dimakan suami gak yaa? -_- hhmm..
c. Oiya, bisa jahit gak ? Gak usa jauh-jauh jahit baju, jahit kancing baju yang copot aja dulu
d. Eits, bisa gendong bayi kan? ayo belajar dulu gendong bayi tetangga atau ponakan sana, wheeehee..
Dari tulisan saya sendiri saya juga belajar bahwa marriage is truly complicated , menikah memang sebuah kehalalan dalam sebuah hubungan, namun terlebih lagi sebuah ibadah dan sunnah Rasul yang harus benar-benar dijalankan dengan baik. Mari berbenah diri menjadi seorang gadis yang pada suatu hari nanti benar-benar siap mengarungi mahligai pernikahan.
Jazaakumullah, semoga manfaat :)